Monday 20 July 2009

Imperium Persia Dalam Atlas Al Qur'an

Imperium Persia

Imperium Persia berkembang semenjak 500 tahun Sebelum Masehii yang mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Cyrus The Great. Kekuasaannya membentang dari pegunungan Thian Shan hingga ke tepi laut Hitam dan Laut Tengah yang pada masa setelahnya menjadi daerah kekuasaan Imperium Romawi. Pada masa sebelumnya Persia adalah daerah kekuasaan Mesopotamia yang terbentang dari bagian timur Syria sekarang, daerah bagian tenggara Turki dan sebagian besar Iraq. Mesopotamia di aliri oleh dua buah sungai yang sangat besar yakni sungai Tigris dan sungai Euphrates. Seluruh bagian daerah kekuasaan Mesopotamia inilah yang akhirnya menjadi daerah kekuasaan Persia. Hal ini dapat kita lihat pada ungkapan literature berikut ini:

Mesopotamia and the Persian Empire

Mesopotamia, located in a region that included parts of what is now eastern Syria, southeastern Turkey, and most of Iraq, lay between two rivers, the Tigris and the Euphrates. The name Mesopotamia is a Greek word meaning “between the rivers.” Its oldest known communities date from 7000 bc. Several civilizations flourished in the region. In the 6th century bc it became part of the Persian Empire, the largest empire in the world up to that time.” [1]

Imperium Persia memiliki kepercayaan penyembahan dewa-dewa. Mereka meyakini bahwa dewa Mithras (dewa Matahari) yang memiliki kekuasaan terhadap cahaya, serta pada abad ke-1 sebelum masehi dewa ini diadopsii oleh imperium Romawi sebagai dewa Matahari juga seperti ungkapan berikut ini:

Mithras was the ancient Persian god of light and wisdom, and in the 1st century BC began to be adopted by the Romans as the sun god. Mithraism rapidly became one of the major religious cults of the Roman Empire.”[2]

Jika kita lihat dengan seksama wilayah yang menjadi daerah kekuasaan Imperium Persia tersebut kita akan menyaksikan kenyataan bahwa daerah tersebut juga dilalui oleh koordinat 410 yang menjadi indikasi kuat bahwa wilayah besar tersebut pernah berinteraksi dengan mitos bahwa Matahari itu adalah dewa (tuhan yang patut disembah). Karena sebahagian wilayah bekas-bekas Uni Sovyet itu dilalui juga oleh koordinat 410 . Ini adalah fakta yang jelas dan meyakinkan, akan kebenaran pemberitaan Al Qur’anul Karim. Negeri Persia merupakan juga sebuah negeri yang menjadikan api sebagai sembahan yang disebut juga sebagai agama Zoroaster. Hingga saat ini penganut ajaran Zoroaster ini masih eksis di Negara Iran. Sebagai salah satu keyakinan yang terdapat di Negara ini selain ajaran Syiah dan Sunni. Dalam literature Islam Zoroaster ini disebut sebagai agama majusi (Penyembah Api). Ajaran Zoroaster ini merupakan lanjutan dari keyakinan tentang adanya Dewa Matahari di tanah Persia yakni Dewa Mithras. Sifat api yang panas juga terilhami dari panas Matahari yang menjadi Dewa mereka. Untuk melihat luas wilayah kekuasaan Imperium Persia dapat kita lihat pada gambar berikut ini:



[1] Mesopotamia and the Persian Empire, Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft Corporation.

[2] Ibid, Dalam sebuah ungkapan yang diucapkan oleh Rudyard Kipling (1865-1936) yang berbunyi:

Mithras, God of theMorning, our trumpets waken the Wall!

" Rome is above the Nations, but Thou art over all!" Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft Corporation.

Imperium Persia adalah sebuah kerajaan yang memiliki daerah kekuasaan yang luas terutama pada masa abad ke-6 sebelum masehi. Kerajaan ini meluaskan daerah kekuasaannya hingga ke negeri-negeri bekas Uni Sovyet, yang dilalui oleh koordinat 410 diantaranya: Azerbaijan, Turkmenistan, Armenia dan Uzbekistan serta daerah yang menjadi Negara Turki sekarang. Dalam peta modern sekarang dapat kita saksikan wilayah yang menjadi bagian dari Imperium Persia sebagai berikut:

Daerah-daerah tersebut dilalui oleh koordinat 410. Daerah yang menjadi pusat Kekaisaran Persia adalah wilayah Iraq dan wilayah Iran sekarang ini Kedua bekas lokasi Imperium Persia ini telah dikenal semenjak zaman dahulu sebagai pusat beberapa kerajaan tertua di dunia seperti Babylonia (Mesopotamia). Di negeri Babylonia tersebutlah berasalnya Nabi Ibrahim AS beserta keluarganya yang ketika negeri tersebut masih diperintah oleh Raja Namrud, hingga masa belakangan nama dari Raja Namrud tersebut diabadikan sebagai nama sebuah kota di wilayah Asia Tengah (Sekarang Turki). Wilayah besar ini senantiasa menjadi ajang perebutan berbagai kekuatan baik dari wilayah Timur maupun dari wilayah Barat yakni pada masa-masa kejayaan Imperium Romawi di Barat dan Imperium Persia di Timur. Wilayah ini yang keduanya juga dilalui oleh koordinat 370 koordinat 410. Yang memiliki kesamaan serta keserasian dengan Matahari yakni pada wilayah ini terdapat keyakinan adanya Dewa Matahari serta disebut juga sebagai Negeri Matahari Terbit. Peta wilayah Imperium Persia yang sangat luas yang meliputi Asia Tengah, dapat kita saksikan seperti dalam peta berikut ini:

Sekarang marilah kita lihat lagi sebuah pusat kekuasaan wilayah Imperium Persia yakni wilayah Negara Iraq sekarang yang juga memiliki sejarah yang sangat panjang sekali di negeri inilah terdapat kota-kota besar bekas Imperium Persia yakni kota Ctesiphon atau pada masa belakangan wilayah ini disebut sebagai wilayah Bagdad pada Imperium Abbasiyah. Kota Ctesiphon ini pada masa belakangan diganti nama menjadi kota Madain yang merupakan salah satu kota penting bagi pemerintahan Islam yang menguasai wilayah Asia bagian Tengah tersebut. Wilayah besar Iraq sekarang ini adalah pusat pemerintahan Imperium Persia yang pada gerbang kotanya terdapatlah bangunan yang besar berbentuk gerbang kota yang berlapis-lapis. Hingga pada masa Khalifah Umar bin Khattab Gerbang kota sangat kuat tersebut dapatlah di tumbangkannya. Puing-puing bekas kota dengan gerbang yang berlapis-lapis tersebut dapatlah dilihat pada masa sekarang di wilayah Madain tersebut. Gambar gerbang kota yang hancur tersebut. Bekas reruntuhan kota tua Imperium Persia yang lain adalah Persepolis yang terletak di wilayah Negara Iran sekarang. Persepolis (dalam bahasa Yunani berarti “Kota dari Persia”), merupakan salah satu ibukota dari Persia di masa lalu, yang dibangun semasa Raja Darius I di akhir abad ke -6 Sebelum Masehi. Reruntuhan dari kota ini terletak 56 km (35 mil) di bagian northeast dari kota Shiraz, Iran yang dapat kita lihat dalam gambar berikut ini:

Persepolis (Greek, “City of the Persians”), one of the ancient capitals of Persia, established by Darius I in the late 6th century bc. Its ruins lie 56 km (35 mi) northeast of Shīrāz, Iran.”[1]



[1] Persepolis, Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft Corporation. All rights reserved.

Wilayah Iran yang luas tersebut juga termasuk kedalam wilayah Imperium Persia yang dipengaruhi oleh peradaban Persia dengan mitologi penyembahan dewa Mithras, sebagai dewa Matahari.


1 comment: