Monday 20 July 2009

Imperium Romawi Dalam Atlas Al Qur'an

Imperium Romawi

Jika kita hendak membicarakan tentang Imperium Romawi kita tidak bisa lepas dari pengaruh yang sangat kuat pada penaklukkan-penaklukkan yang dilakukan oleh Alexander The Great dari Macedonia, semenjak inilah dimulai peradaban Hellenistic[1] memasuki wilayah besar Asia. Hingga kekuasaan pertama Romawi muncul yang dipimpin oleh Gaius Julius Caesar sebagai salah satu pemimpin Romawi terbesar. Hingga Imperium ini berkembang sampai abad ke-masehi yang daerah kekuasaannya membentang dari britania Raya hingga ke Asia Minor dan pedalaman daerah bekas Imperium Persia. Peta daerah kekuasaan Imperium Romawi pada tahun 117[2] Masehi tersebut dapat kita lihat pada gambar berikut ini:



[1] Hellenistic Age (4th-1st century bc), period between the conquest of the Persian Empire by Alexander the Great and the establishment of Roman supremacy, in which Greek culture and learning were preeminent in the Mediterranean and the Middle East. It is called Hellenistic (Greek Hellas, “Greece”) to distinguish it from the Hellenic culture of classical Greece. Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft Corporation.

[2] Roman Empire, AD 117

In terms of the vastness of territory, Rome reached its zenith under the rule of Trajan. Trajan, an Antonine ruler, conquered Dacia (part of modern-day Romania and Hungary) and Arabia, and won several important victories in Parthia (Iran). Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft Corporation.

Imperium Romawi memiliki keyakinan tentang banyak dewa-dewa yang menjadi tuhan mereka yang diwarisi dari peradaban-peradaban yang telah lalu sebelumnya yakni, Imperium Persia dan Yunani Kuno. Nama-nama dewa tersebut beserta tugas-tugasnya. Di bawah ini kita dapat lihat perbadingan nama-nama dewa-dewa antara Romawi dan Yunani sebagai berikut :

Pada table diatas dapat kita lihat salah satunya adalah dewa Apollo yang merupakan Dewa Matahari. Sebagaimana Dewa Mithras pada peradaban Persia Dewa Apollo juga memiliki tugas dalam kesehatan dan jabatan, agak berbeda dengan Dewa Mithras pada peradaban Persia yang bertugas sebagai Penguasa Cahaya. Dalam Mitologi Yunani Dewa Apollo adalah anak dari Dewa Zeus dan Leto, yakni saudara perempuan Dewi Titan . Dia juga digelari “Delian” dari Delos yakni sebuah pulau tempat kelahirannya dan bergelar “Pytthian” karena dia pernah membunuh ular Python. Fungsi dari Dewa Matahari “Helios” (Yunani) ditransfer kepada Apollo dan identitasnya sebagai Phoebus. Tentang hal ini dapat kita lihat pada literature berikut ini:

Apollo (mythology), in Greek mythology, son of the god Zeus and Leto, daughter of a Titan. He also bore the epithets “Delian” from Delos, the island of his birth, and “Pythian,” from his killing of the Python, the fabled serpent that guarded a shrine on the slopes of Mount Parnassus. The functions of the Greek sun god Helios were transferred to Apollo, in his identity as Phoebus.[2]

Itulah sekelumit keyakinan yang dimiliki oleh peradaban Romawi yang telah berlangsung berabad-abad. Jika kita kembali mau melihat kenyataan yang tertera pada garis koordinat yang dilalui oleh sebagian besar wilayah Imperium Romawi kita akan melihat kenyataan bahwa wilayah tersebut juga dilalui oleh koordinat 410 sebagaimana juga ia melalui Negeri Jepang dan Imperium Persia. Masing-masing negeri ini ternyata memiliki keyakinan terhadap matahari sebagai sebuah sembahan yang harus mereka sembah.Sembahan kembali menunjukkan bahwa mereka melakukan penentangan terhadap para rasul yang diutus ke negeri mereka sehingga sebagian negeri tersebut dilanda azab yang besar dan pedih. Seperti peninggalan pada kota Petra[3] di Syria yang menjadi negeri yang ditinggalkan oleh penghuninya. Negeri ini bertahan dari tahun 400 sebelum masehi hingga abad ke-2 masehi dalam daerah kekuasaan Romawi. Hal ini kembali menunjukkan kepada kita kebenaran pemberitaan-pemberitaan kitab suci Al Qur’an yang kita yakini sebagai petunjuk bagi segala sesuatu.

Daerah kekuasaan Imperium Romawi ini adalah sebuah daerah yang sangat luas sekali. Meliputi Sentral Asia, Afrika serta Eropa. Dengan daerah seluas itu Imperium Romawi menjadikan daerahnya harus mengikuti keyakinan yang mereka anut. Jika mereka tidak mau maka mereka mendapati konsekuensi harus terancam oleh hukum Romawi atau harus melarikan diri keluar dari wilayah Romawi, hingga Nabi Allah Isa AS dilahirkan pada masa Raja Herod (37 BC-4 AD).[4] Lalu perkembangan agama yang dibawa oleh Nabi Isa AS berkembang pesat hingga Nabi Isa AS diangkat Allah SWT ke Langit dan dapatlah kita saksikan dalam fakta sejarah terhadap pelarian besar-besaran bangsa di Palestina yakni bangsa Ibrani dan Yahudi karena diancam oleh Imperium Romawi ketika itu untuk mematuhi mereka agar tidak menyembah Tuhan dan tidak menjadikan Nabi Allah Isa AS sebagai Nabi. Sekarang marilah kita lihat peta daerah yang menjadi bekas kekuasaan Imperium Romawi tersebut:



[1] Ancient Greek and Roman Gods, Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft Corporation.

[2] Apollo, Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft Corporation.

[3] Petra, Jordan

The ancient city of Petra, in southern Jordan, was an important trading center from late 400 bc to early ad 200. The Nabataeans, an Arab people, carved the city into rock 2,000 years ago. Shown here is the monastery.Encarta Encyclopedia Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft Corporation. All rights reserved.

[4] After Herod’s reign, a series of Roman governors were installed. From ad 26 to 36 the governor was Pontius Pilate, who sentenced Jesus to be crucified for treason. The Jews revolted against increasingly oppressive Roman rule in ad 66, and they managed to hold on to Jerusalem in the face of siege until ad 70. In that year, the city was captured by Titus, son of the Roman emperor Vespasian, who destroyed the temple. The city suffered almost complete destruction during the rebellion (132-135) led by Simon Bar Kokhba, following which the Jews were banished from the city. Under the Roman emperor Hadrian, the city was rebuilt as a pagan city, and its name was changed to Aelia Capitolina. Microsoft ® Encarta ® Reference Library 2005. © 1993-2004 Microsoft Corporation. All rights reserved.

Itulah negeri-negeri yang dilalui oleh koordinat 410 yang terdiri dari Azarbaijan, Armenia, Turki, Yunani, Macedonia, Italia dan Spanyol. Seluruh daerah kekuasaan Romawi itu harus meyakini keyakinan bahwa Dewa Apollo adalah salah satu tuhan mereka yang harus di sembah. Hal ini bertepatan dengan Surat 41 ayat 37 diatas yang menerangkan bahwa tidak boleh kita menyembah matahari, bulan dan bintang tetapi sembahlah Allah yang telah menciptakannya. Garis koordinat ini memberikan kepada kita gambaran yang nyata tentang fakta-fakta tersebut serta mebuktikan kebenaran Al Qur’anul Karim yang tak terbantahkan.



No comments:

Post a Comment